TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Hujan deras disertai angin puting beliung memporak-porandakan puluhan rumah yang tersebar di tiga dusun, ?Desa Gondosuli, Kecamatan Bulu, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (24/2/2019).
Beberapa di antaranya bahkan mengalami rusak berat, dan tak dapat ditinggali untuk sementara waktu, lantaran seluruh atap rumah yang ada terbang terbawa angin kencang.
Satu di antara yang mengalami rusak berat adalah ?milik Heryanto (35), warga Dusun Purowosari RT 04/RW 04, Desa Gondosuli.
Rumah milik bapak dua anak itu kini beratap langit.
"Kejadiannya cepat sekali, sekitar lima menit. Atap rumah saya sudah terbang semua, kabur dibawa angin. Itu bahkan, satu tiang di teras juga turut roboh," kata Heryanto, saat ditemui di kolong bekas atap rumahnya.
Diceritakan, kala itu sekitar pukul 13.15 WIB, saat hujan turun, ia sedang menonto televisi bersama anak-anak dan istrinya di ruang keluarga.
Tiba-tiba, ia mendengar suara berisik seperti angin kencang.
Benar saja, saat hendak menengok ke luar rumah, atap kediamannya yang mayoritas terdiri dari seng malah beterbangan, bersama sebagian kayu penyangganya.
"Saya kaget sekali. Yang saya takutkan bapak sedang di teras, dengar suara keras seperti benda berat jatuh. Ternyata tiang teras roboh," tuturnya.
Beruntung, tak ada korban luka dalam peristiwa itu. Hanya, kini rumahnya tak dapat ditinggali sementara waktu.
Ia berserta kedua anak, istri, dan ayahnya harus mengungsi ke rumah saudara.
"Ya gak bisa ditinggali, kalau hujan air langsung masuk rumah, sementara ngungsi," ucap dia.
Kerugian yang diderita, ditaksirkannya mencapai Rp30 juta. Sementara, untuk memperbaiki atap rumah miliknya,? ia mengaku belum memiliki cukup uang.
"Ya paling tidak menunggu bantuan, semoga pemerintah segera memberi perhatian," harapnya.
Tak jauh dari rumah Heryanto, kediaman Musrofik (32) juga mengalami kerusakan cukup parah.
Atap bagian belakang rumahnya terbang dibawa angin. Sementara, atap garasi rumah itu roboh, menimpa mobil Kijang miliknya, yang sedang diparkirkan.
"Atap garasi roboh, menimpa kap mesin dan kaca depan mobil?, kondisinya rusak berat," ujarnya.
Diceritakan, kalai itu ia sedang tiduran di dalam kamar. Beberapa saat usai hujan turun, ia mendengar suara 'wuuu?sh...wush..wuuuush', seperti angin kencang.
"Pas lihat ke belakang, atapnya sudah hilang. Lalu ke depan, tiba-tiba suara 'braaaakk' keras sekali, ternyata atap garasi sudah roboh," cerita dia.
Diakui, saat atap bagian belakang rumahnya hilang, ia sudah berusaha mencari kunci mobil yang diparkirkan di garasi rumah.
Namun, belum sampai ketemu kunci yang dicari, atap garasi sudah terlebih dulu roboh.
Plt Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung, Gito Walngadi, mengatakan puting beliung menyapu puluhan rumah di Desa Gondosuli, pada sekitar pukul 13.15 WIB.
Menurutnya, berdasarkan data sementara setidaknya terdapat 35 rumah yang tersapu angin puting beliung, yang tersebar di tiga dusun: Pasuruhan, ?Purwosari, Gondosuli.
"Tiga di antaranya rusak berat, yang ada di Dusun Purwosari," katanya.
Dituturkan, begitu mendapat laporan, pihaknya langsung menerjunkan tim ke lapangan, dengan dibantu para relawan.?
"Upaya yang kita lakukan adalah asesmen, kita hitung berapa rumah yang rusak dan kerugiannya, nanti akan kita salurkan bantuan untuk perbaikan juga," tuturnya.
Menurut dia, kerugian yang ditimbulkan akibat bencana ini ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Tiga rumah yang mengalami rusak berat diperkirakan masing-masing mengalami kerugian sekitar Rp25 juta.
Sementara, 32 rumah sisanya yang rusak ringan, nilai kerugian diperkirakan tak sampai Rp10 juta.
"Tak ada korban jiwa atau luka, hanya tadi satu mobil rusak berat, teritmpa atap garasi yang roboh," pungkasnya. (yan)
Sumber : http://jateng.tribunnews.com/2019/02/24/angin-puting-beliung-porak-porandakan-puluhan-rumah-di-desa-gondosuli-temanggung?page=3
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook