Yellow trap adalah metode pengendalian hama yang memanfaatkan perangkap berwarna kuning untuk menarik dan menangkap hama. Warna kuning dipilih karena menarik perhatian banyak jenis serangga, terutama hama seperti lalat buah, kutu daun, dan berbagai serangga lainnya yang sering merusak tanaman. Yellow trap merupakan salah satu Teknik pengendalian hama yang ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya. Selain itu, metode ini juga membantu petani untuk memantau populasi hama di lahan mereka, sehingga Tindakan pengendalian dapat dilakukan lebih tepat sasaran.
Pelatihan yellow trap ini bertujuan untuk mengurangi tingkat hama pada pertanian di Desa Karanggedong terutama pada tanaman cabai. Melalui wawancara dengan beberapa petani didapatkan masalah utama petani cabai di Desa Karanggedong adalah pada hama. Melihat permasalah ini, Fakhri Kurnianto selaku Mahasiswa KKN Tim II UNDIP mengadakan pelatihan dan pendampingan pembuatan yellow trap kepada Kelompok Wanita Tani Desa Karanggedong. Kegiatan pelatihan yellow trap dilakukan pada tanggal 3 Agustus 2024 pada Kelompok Wanita Tani Desa Karanggedong dan diawali dengan penjelasan mengenai pengenalan yellow trap, manfaat yellow trap, dan keunggulan yellow trap. Selanjutnya Kelompok Wanita Tani Desa Karanggedong diajarkan bagaimana cara mencampur cat kuning dan lem serangga pada media botol plastic, serta Teknik penempatan perangkap di sekitar area tanaman cabai. Selain itu, mahasiswa juga memberikan contoh perangkap yellow trap yang telah berhasil menangkap beberapa hama, dengan begitu telah terbukti bahwa yellow trap ini efektif dalam mengurangi populasi hama di area perkebunan cabai. Dengan dilakukannya kegiatan ini diharapkan dapat diterapkan oleh Kelompok Wanita Tani Desa Karanggedong guna mengurangi penggunaan pestisida sehingga tidak menimbulkan residu kimia pada tanaman dan aman untuk dikonsumsi.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook