[Temanggung, 4 Agustus 2024] Desa Balesari merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung yang memiliki jumlah penduduk 2.385 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk pertahun mencapai angka 0,95 dan kepadatan penduduk sebesar 1.481,92/km2 (Badan Pusat Statistika, 2022). Desa ini memiliki potensi besar yang didominasi pada bidang pertanian, terutama dalam budidaya tanaman pangan dan hortikultura. Namun, adanya kemungkinan tampungan air akan berlebihan saat musim penghujan ditambah lagi adanya arah aliran sungai yang mengalir ke arah pemukiman.
Secara geografis, Desa Balesari terletak di daerah yang berbukit bergelombang yang memberikan tantangan tersendiri bagi penduduknya. Salah satu tantangan di desa Balesari yaitu pengelolaan air yang berlebih saat curah hujan tinggi dan diperlukan konservasi tanah untuk menormalisasi dan bentuk kewaspadaan pertanian berkelanjutan dimusim penghujan. Didukung dengan litologi penyusun yaitu breksi vulkanik dan terdapat proses denudasi didalamnya membuat terdapat beberapa zona yang rentan. Terdapat beberapa rekomendari dari penulis diantaranya : (a) Pembuatan lereng-lereng teras pada lereng yang terjal, b) Peliputan rerumputan di atas dan di tubuh lereng, c) Pembuatan boronjong kawat berisi batu atau pembuatan dinding penahan, d) Pengurangan beban di puncak lereng dan penambahan beban di kaki lereng., e) Penanaman pepohonan tanaman keras di kaki-kaki lereng, f) Pengurangan muka air tanah dengan penyalir air dari pipa/paralon atau bambu.
Selain dari segi tanah, dalam analisis yang dilakukan, terdapat analisis hidrologi pola penyaliran, flow direct, flow accumulation, dan stream order untuk mengetahui aliran permukaan desa Balesari. Aliran hidrologi desa ini umumnya mengalir menuju ke permukiman warga sehingga diperlukan konservasi tanah dan air dari segi geologi lingkungan. Konservasi Tanah dan Air adalah upaya perlindungan, pemulihan, Peningkatan, dan pemeliharaan Fungsi Tanah pada Lahan sesuai dengan kemampuan dan peruntukan Lahan untuk mendukungn pembangunan yang berkelanjutan dan kehidupan yang lestari (Kementerian Lingkungan Hidup, 2022). Kondisi lapangan membuktikan bahwa desa ini terdapat mata air yang bersumber dari daerah tinggian. Sehingga, apabila dilakukan pembangunan di daerah tertentu perlu penanganan dan pengelolaan yang tepat
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook