Mahasiswa kuliah kerja nyata Universitas Diponegoro, Semarang, melakukan kegiatan Pelatihan Google Form kepada ibu-ibu PKK dan ibu-ibu kader di Desa Morobongo, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung (24/07/2024).
Masyarakat di Desa Morobongo masih bergantung pada metode konvensional dalam pendataan, yang melibatkan pencatatan manual di atas kertas atau buku. Metode tradisional ini, meskipun telah lama digunakan dan teruji, memiliki sejumlah keterbatasan, termasuk risiko kehilangan data, kesalahan pencatatan, serta proses pengumpulan dan analisis data yang memakan waktu. Di tengah era digital yang terus berkembang, kemampuan untuk beralih ke metode pendataan yang lebih modern dan efektif menjadi sangat penting.
Salah satu mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024 mengambil inisiatif untuk melaksanakan program kerja monodisiplin atau program kerja individu yang difokuskan pada pelatihan penggunaan Google Form dan Spreadsheet sebagai alat pendataan digital. Program ini dirancang dengan tujuan memperkenalkan teknologi digital kepada masyarakat Desa Morobongo, sehingga mereka dapat lebih siap menghadapi tuntutan era digitalisasi. Melalui pelatihan ini, diharapkan warga desa, khususnya ibu-ibu PKK dan ibu-ibu kader dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam mengelola data secara digital, yang pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi kerja mereka dalam berbagai kegiatan desa.
Pelaksanaan program ini mendapatkan respon yang sangat positif dari para peserta. Ibu-ibu PKK dan ibu-ibu kader menunjukkan keterlibatan aktif selama kegiatan berlangsung, dengan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti setiap sesi pelatihan. Mereka tidak hanya menyerap informasi yang disampaikan, tetapi juga secara aktif bertanya dan berdiskusi. Semangat belajar yang ditunjukkan oleh para peserta ini menandakan bahwa mereka memahami pentingnya teknologi digital dan bersedia untuk beradaptasi dengan perubahan demi kemajuan bersama.
Diharapkan setelah pelatihan ini, ibu-ibu PKK dan ibu-ibu kader dapat menerapkan pengetahuan yang telah mereka peroleh dalam kegiatan pendataan di desa, sehingga dapat menciptakan sistem pendataan yang lebih terorganisir, aman, dan efisien. Keberhasilan program ini juga menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan perubahan positif yang berdampak jangka panjang bagi perkembangan desa.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook