Batursari, Kecamatan Candiroto (15/8/2024) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (Undip) telah berhasil melaksanakan program kerja pemberdayaan kelompok wanita tani di Desa Batursari dengan mengembangkan produk selai kopi pada hari Jumat, (09/08/2024) lalu. Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian kopi dan memperbaiki perekonomian keluarga petani.
Mahasiswa Tim II KKN Undip, Annisa Lutfiyah, program studi Agribisnis, fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) memberikan pelatihan kepada kelompok wanita tani (KWT) Maju Lestari mulai dari pembuatan selai, pengemasan produk, hingga perhitungan harga pokok produksi dan penentuan harga jual produk.
Pelatihan dilaksanakan di rumah Ibu Siti Rahayu, selaku ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Maju Lestari di Dusun Kemuntungan, Desa Batursari. Kegiatan dibantu dan dihadiri oleh anggota kelompok wanita tani. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi, anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Maju Lestari diberikan materi media cetak berupa leaflet yang di dalamnya menjelaskan secara detail mengenai selai kopi yang meliputi tentang pengertian selai kopi, mengapa selai kopi, manfaat kesehatan, dan teknik pembuatan. Peserta diberikan informasi bahwa selai kopi memiliki potensi besar sebagai produk olahan kopi yang memiliki nilai tambah tinggi.
“Dengan program selai kopi ini, saya ingin menunjukkan bahwa bubuk kopi memiliki potensi besar untuk diolah menjadi berbagai produk. Selain itu, saya juga ingin meningkatkan nilai tambah dari hasil pertanian kopi di Desa Batursari ini,” ujar Annisa Lutfiyah mahasiswa KKN Undip.
Annisa juga menambahkan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk menunjukkan bahwa kopi tidak hanya bisa diminum, tapi juga bisa diolah menjadi produk olahan yang unik.
Setelah penjelasan materi, demonstrasi pembuatan selai kopi dilakukan bersama-sama dengan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Maju Lestari. Proses pembuatan selai kopi terbilang sederhana dan tidak membutuhkan banyak bahan. Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain kopi bubuk, susu kental manis (SKM), gula pasir, air, tepung maizena dan margarine. Bahan-bahan ini dipilih karena mudah didapatkan dan harganya terjangkau.
“Untuk cara pembuatannya sendiri sangat mudah, hanya dengan memasukkan air sebanyak 200 ml, kemudian dimasukkan ke dalam panci dan rebus sampai air mendidih. Setelah itu, masukkan 3 sdm kopi bubuk, dilanjut SKM 2 sachet, gula pasir 2 sdm, larutan tepung maizena dan yang terakhir yaitu margarine secukupnya. Aduk semua bahan sampai homogen dan tunggu sampai mengental,” imbuhnya.
Ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Maju Lestari sangat antusias dalam kegiatan pelatihan ini. Satu persatu mencoba selai kopi yang sudah dibuat sebelumnya bersama-sama. Selai kopi yang sudah didinginkan dimasukkan ke dalam wadah kemasan dan diberi stiker yang menarik.
“Kami sangat senang sekali dengan pelatihan pembuatan selai kopi ini. Kami tidak menyangka kalau dari kopi bisa dibuat selai yang seenak ini. Selain itu, ilmu yang kami dapat dari pelatihan ini sangat bermanfaat untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Maju Lestari agar dapat lebih berinovasi dalam produk kopi bubuk ini,” ujar Ibu Siti Rahayu, ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Maju Lestari.
“Saya sangat mengapresiasi semangat dan dedikasi mahasiswa KKN. Mereka tidak hanya memberikan materi, tapi juga membantu kami dalam mempraktikkannya," tambahnya.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook