Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan pendampingan pencatatan keuangan sederhana secara digital kepada pelaku UMKM Sabun Kopi Natural by Ibu di desa Gunungpayung. Pendampingan dilakukan sebagai salah satu upaya menghidupkan kembali UMKM yang sempat tersendat akibat adanya pandemi COVID-19.
Kegiatan berlangsung pada tanggal 13 Agustus 2024 di kediaman Ibu Lina selaku ketua kelompok UMKM Sabun Kopi Natural by Ibu. Pendampingan dilakukan oleh Zafira Aqila, mahasiswi jurusan Akuntansi Perpajakan, Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro. Program ini dilatar belakangi oleh keunikan produk yang dihasilkan oleh UMKM ini, yang merupakan satu-satunya di wilayah kecamatan Candiroto, yaitu sabun kopi.
Kelompok UMKM sabun kopi Natural by Ibu terbentuk berkat diadakannya pelatihan bagi anak muda oleh Yayasan Plan International. Pelatihan yang ada meliputi program pelatihan produksi, pengemasan, dan juga pembukuan yang masih dilakukan secara manual di buku. UMKM ini sempat mengalami kendala sebab adanya pandemi. Sebagai salah satu upaya membangkitkan kembali dan memajukan UMKM sabun kopi, Zafira, mahasiswi Akuntansi Perpajakan Universitas Diponegoro, membuat sebuah program kerja yang mengajarkan pencatatan keuangan secara digital kepada kelompok UMKM sabun kopi Natural by Ibu.
Sambutan yang hangat dan antusias dari para anggota kelompok UMKM sabun kopi Natural by Ibu menandakan diterimanya pelaksanaan program pendampingan pencatatan keuangan ini. Selama ini, kelompok UMKM ini melakukan pencatatan keuangan secara manual dengan hanya mencatat jumlah kas masuk dan keluar. Hal ini membuat pencatatan yang dilakukan sangat rentan mengalami kesalahan hitung. Oleh karena itu, digitalisasi dalam pencatatan keuangan ini diharapkan dapat mengurangi risiko tersebut. Terlebih, dengan perkembangan teknologi saat ini, digitalisasi sangat diperlukan untuk mampu bersaing di pasar.
Pendampingan dilakukan dengan memberikan sebuah file berisi format pencatatan keuangan sederhana di Microsoft Excel kepada kelompok UMKM sabun kopi.
“Sebenarnya, akan jauh lebih mudah apabila menggunakan format aplikasi. Namun, mengingat fasilitas berupa sinyal internet yang kurang dapat menjangkau wilayah desa membuat kami akhirnya memilih untuk menggunakan Microsoft Excel yang masih dapat diakses tanpa fasilitas internet,” papar Zafira mengenai alasan mengapa memilih Microsoft Excel sebagai media pencatatan digital. Terlebih, kelompok UMKM ini juga mulai merambah ke platform penjualan elektronik (e-commerce), sehingga pencatatan keuangan yang lebih cepat dan tepat akan sangat membantu dalam keberlangsungan usaha ke depannya.
“Saya mewakili seluruh anggota kelompok UMKM sabun kopi, mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada mas dan mbak KKN. Terima kasih atas wawasan yang diberikan, ini akan menjadi bekal untuk kami maju ke depannya,” tutur Ibu Lina, ketua kelompok UMKM sabun kopi Natural by Ibu.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook