Musim kemarau yang berkepanjangan kini menjadi tantangan berat bagi penduduk Kabupaten Temanggung, terutama bagi mereka yang tinggal di Dusun Reban, Desa Malangsari, Kecamatan Bulu. Di tengah kondisi ini, masalah utama yang dihadapi adalah kekurangan pasokan air bersih, yang berdampak besar pada kehidupan sehari-hari warga. Terutama bagi para petani cabai dan tembakau di kawasan tersebut, kekurangan air tidak hanya menyebabkan kekeringan parah tetapi juga risiko kegagalan panen yang mengancam mata pencaharian mereka.
Menghadapi situasi yang semakin kritis ini, Bayu Adji Laksono, seorang mahasiswa yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (Undip) Tahun 2023/2024, mengambil langkah inovatif dengan mengembangkan sebuah proyek desain Penampung Air Sungai. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada sumber air yang terbatas selama musim kemarau dengan cara yang berkelanjutan dan efisien.
Desain penampungan air yang diusulkan oleh Bayu Adji Laksono mencakup sistem penampungan yang dapat menampung hingga 10.000 liter air bersih. Sistem ini dirancang untuk menangkap air dari aliran sungai dan menyimpannya dalam reservoir yang terintegrasi dengan teknologi penyaringan canggih. Alat penyaring yang dipasang terdiri dari tiga lapisan: lapisan kerikil kasar, kerikil halus, dan pasir. Metode penyaringan ini tidak hanya bersifat alami dan ramah lingkungan, tetapi juga dirancang untuk meminimalisir biaya operasional dan perawatan.
Setelah proses penyaringan, air yang telah dibersihkan akan dialirkan langsung ke rumah-rumah warga, memastikan mereka memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber air yang bersih dan aman. Desain ini diharapkan tidak hanya membantu mengatasi kekurangan air selama musim kemarau tetapi juga mendukung keberlangsungan pertanian di Dusun Reban.
Pada kesempatan serah terima, Bayu Adji Laksono menjelaskan bahwa desain Penampungan Air Sungai yang telah selesai dirancang kini telah diserahkan secara resmi kepada Kepala Desa Malangsari, Bapak Kirwiyono. Bayu berharap desain ini dapat dijadikan sebagai referensi penting dalam perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDessa) Malangsari, guna memastikan pelaksanaan proyek dapat berlangsung dengan lancar dan efektif.
Kepala Desa Malangsari, Bapak Kirwiyono, memberikan sambutan hangat dan apresiasi mendalam atas kontribusi yang diberikan oleh mahasiswa KKN Tim II Undip. Ia menyatakan, “Kami sangat berterima kasih kepada Mas Bayu atas ide dan desain inovatif yang telah diberikan. Desain Penampung Air Sungai ini adalah langkah penting untuk mengatasi masalah kekurangan air yang kami hadapi. Kami berharap proyek ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Desa Malangsari dan menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara akademisi dan komunitas dapat menghasilkan solusi nyata untuk permasalahan lokal.”
Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang untuk masalah kekurangan air di Dusun Reban dan membantu meningkatkan kesejahteraan serta ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim yang semakin tidak menentu.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook