Desa Pagergunung, Kecamatan Bulu, Temanggung, Jawa Tengah (2/8/2024)- Mayoritas masyarakat Desa Pagergunung memiliki profesi sebagai petani tembakau, dimana hal ini membuat komoditas unggulan yang dihasilkan di desa ini berupa tembakau rajangan. Biasanya, para petani menjual hasilnya ke berbagai macam pembeli, mulai dari konsumen untuk konsumsi pribadi, reseller, hingga ke pabrik. Bertepatan pada bulan Juli hingga Agustus, tembakau biasanya memasuki musim panen, sehingga permintaan dari berbagai macam konsumen juga meningkat pada musim panen ini.
Petani biasanya memiliki konsumen tetap atau langganan yang biasa membeli tembakau rajangannya. Namun, petani juga ingin memperluas hasil rajangan ke konsumen-konsumen baru agar hasil tembakaunya semakin dikenal serta meningkatkan pendapatannya. Sayangnya, para petani masih menjual produk rajangannnya yang dikemas secara kiloan dalam kemasan plastik. Hal ini dikarenakan petani hanya mempertimbangkan nilai jual dari tembakau rajangannya saja. Untuk meningkatkan nilai tambah produk rajangannya, memberikan kemasan yang menarik dan juga aman dapat menjadi salah satu opsi yang dapat dilakukan oleh petani.
Terdapat berbagai jenis packaging atau kemasan untuk tembakau yang aman, seperti Zip-lock, kaleng, sachet, dan sebagainya. Pada kesempatan ini, salah satu Mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2024, Raditya Nurhandayani, melakukan pemberian solusi terhadap pengemasan tembakau rajangan menggunakan Tin Can atau kaleng. Program ini dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2024 di rumah milik Ketua KWT Sekar Sumbing, yang dihadiri oleh beberapa anggota KWT Sekar Sumbing yang berada di Dusun Petiran, Desa Pagergunung. Raditya menjelaskan terkait pentingnya untuk memperhatikan kemasan dari segi desain maupun keamanannya dalam menjual suatu produk.
“Pengemasan seperti ini ditujukan untuk para konsumen yang baru ingin mencoba hasil rajangan milik Ibu-Ibu. Selain itu, kemasan yang kecil dan mudah dibawa kemana saja juga akan menarik perhatian konsumen dalam memilih dan membeli produk rajangan milik Ibu-Ibu anggota KWT. Namun, ketika terdapat konsumen yang membeli dari luar kota dan perlu dikirim melalui ekspedisi, harus diperhatikan keamanan dari tin can ini, sehingga segel yang ada di tutup juga harus dipanaskan secara maksimal”, jelas Raditya.
Program ini dilaksanakan dengan metode FGD atau Forum Group Discussion. Dalam pelaksanannya, para anggota KWT Sekar Sumbing diajak untuk melihat cara mengemas tembakau rajangan dengan Tin Can yang berukuran 7,5 x 5 cm serta melakukan perlindungan tambahan dengan plastik segel dan heat gun. Selain itu, para anggota juga diajak untuk mengetahui desain kemasan yang seperti apa yang dapat menarik para konsumen untuk mencoba hingga membeli produk rajangan tembakaunya.
Antusiasme dirasakan oleh para anggota KWT Sekar Sumbing yang hadir selama program berlangsung. Beberapa pertanyaan dilontarkan dari para anggota, seperti keamanan kemasan, ukuran desain stiker yang dicetak pada kemasan, serta kecocokan kemasan ini untuk produk lain. “Kemasan tin can ini dijamin keamanannya apabila saat melakukan segel kemasan dengan panas yang sempurna. Kemudian, ukuran desain stiker dapat disesuaikan dari ukuran tin can yang akan digunakan, yakni bisa dihitung dengan rumus selimut tabung. Terakhir, kemasan ini juga cocok dijadikan kemasan untuk produk lain, seperti produk kopi bubuk, sambal, dan lain sebagainya”, jelas Raditya.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook