Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat berdampak buruk pada lingkungan dan mengganggu keseimbangan ekosistem. Selain itu, timbulan sampah organik seperti sisa sayuran, kulit buah-buahan, sisa makanan, dan sampah organik lainnya masih menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang memerlukan perhatian. Berdasarkan permasalahan tersebut Mahasiswa KKN Tim II Undip dari peminatan kesehatan lingkungan jurusan Kesehatan Masyarakat mengadakan program kerja “Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Air Cucian Beras dan Sampah Dapur” dengan sasaran anggota Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Desa Pagergunung. Tujuan pelaksanaan program kerja ini adalah untuk mengurangi timbulan sampah organik terutama sampah dapur berupa sisa sayuran dan kulit buah di Desa Pagergunung. Selain itu, produk atau hasil dari pengolahan sampah organik yang dilakukan dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. Hal ini dikarenakan selain lebih ramah lingkungan, POC dapat membantu pertumbuhan dan meningkatkan produktivitas tanaman.
Program kerja tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2024 bertempat di Balai Desa Pagergunung dengan jumlah audiens berkisar 10 sampai 12 orang. Kegiatan pelatihan dimulai dengan penyampaian informasi terkait definisi, kelebihan, karakteristik, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan POC seperti dosis yang tepat, teknik penyimpanan, dan waktu paling baik untuk mengaplikasikan POC pada tanaman. Setelah itu dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan POC. Bahan yang diperlukan dalam pembuatan POC adalah 1 liter air cucian beras, 50 gram gula merah, 50 ml EM4, dan sampah sayuran atau kulit buah yang sudah dipotong kecil-kecil. Semua bahan dicampur menjadi satu, kemudian dituang dan disimpan pada botol plastik. POC yang sudah dibuat harus didiamkan selama 7 sampai 14 hari hingga siap digunakan. Pada akhir kegiatan dilakukan sesi tanya jawab, beberapa audiens aktif bertanya dan banyak yang merasa tertarik terhadap pembuatan POC dari air cucian beras dan sampah dapur. Selain bahan yang mudah diperoleh dan relatif murah, tata cara pembuatannya pun mudah dilakukan sehingga audiens dapat membuatnya sendiri di rumah.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook