Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah: Menciptakan Inovasi dari Dapur ke Aroma

Temanggung (6/8) Mahasiswa KKN Tim II dari Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro melaksanakan program edukasi yang ditujukan kepada ibu-ibu PKK Desa Pasuruhan. Program ini berfokus pada pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan lilin aromaterapi yang berpotensi menjadi solusi inovatif pengurangan limbah minyak jelantah dan menciptakan peluang bisnis di sektor daur ulang.

Dalam program ini, mahasiswa menjelaskan mengenai dampak negatif dari pembuangan minyak jelantah yang tidak dikelola dengan baik seperti pencemaran air dan tanah. Mahasiswa juga menjelaskan bahwa minyak jelantah dapat dimanfaatkan kembali menjadi suatu produk yang bernilai jual, yakni lilin aromaterapi. Khasiat dari lilin aromaterapi tersebut dapat memberikan aroma yang harum serta ketenangan di rumah.

Pembuatan lilin aromaterapi dimulai dengan proses penjernihan minyak jelantah menggunakan arang aktif, kemudian didiamkan selama 24 jam. Setelah minyak jelantah bersih, proses pembuatan dilanjutkan dengan memanaskan minyak tersebut sebanyak 150 mL kemudian ditambahkan 100 gram Stearic Acid. Larutan tersebut diaduk hingga rata kemudian ditambahkan essential oil dan pewarna oil based atau krayon sesuai selera. Kemudian siapkan sumbu pada gelas kaca dan tuangkan adonan lilin tersebut, tunggu hingga adonan tersebut mengeras dan lilin siap untuk digunakan.

Selama program berlangsung, mahasiswa memaparkan proses pembuatan lilin dan mengajak ibu-ibu PKK Desa Pasuruhan untuk bermain games dengan hadiah yakni lilin aromaterapi. Hal ini membuat suasana menjadi semakin antusias dan ibu-ibu PKK semakin ingin mencoba membuat lilin sendiri. “Saya tidak pernah terpikir ada ide memanfaatkan minyak jelantah sebagai lilin aromaterapi. Setelah mengetahui ini, kita dapat menjaga lingkungan sekaligus menciptakan sesuatu yang berguna di rumah,” ujar salah satu kader PKK Desa Pasuruhan. Mahasiswa juga menjelaskan tentang manfaat dari lilin aromaterapi untuk kesehatan mental, seperti mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.

Kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro di Desa Pasuruhan tidak hanya mengajarkan keterampilan baru tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah. Dengan memanfaatkan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, diharapkan masyarakat dapat mengurangi limbah rumah tangga dan menciptakan produk yang bermanfaat serta bernilai ekonomis. Kegiatan ini merupakan langkah kecil menuju kehidupan yang lebih berkelanjutan dan inovatif di Desa Pasuruhan.


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat