Temanggung (27/7). Sampah plastik merupakan salah satu masalah krusial yang sering terjadi. Hal ini dapat dilihat pada gunungan sampah di TPA yang didominasi oleh sampah plastic karena adanya peningkatan laju timbulan dan perubahan komposisi sampah yang disebabkan oleh perubahan gaya hidup maupun pola konsumsi Masyarakat yang bertambah secara terus menerus. Apalagi, budaya konsumsi di masyarakat yang serba cepat dan serba instan pun berperan besar terhadap kenaikan volume sampah plastik.
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) (2023), jumlah sampah di Indonesia pada 2023 mencapai 18.081.278.88 ton per tahun. Kabar buruknya, sampah plastik menjadi penyumbang sampah terbesar kedua dengan besaran 18,54% atau 19. 348 ton. Oleh karenanya, Seli Ningmas Pertiwi sebagai mahasiswa TIM II KKN UNDIP tahun 2023/2024 di Desa Kedu menginisiasi pelaksanaan edukasi sampah plastik dengan yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 27 Juli 2024 yang bertema “Gerakan SANTI (sehari-hari anti sampah plastik)” sebagai program kerja monodisiplin untuk memerangi sampah plastik.
Pelaksanaan Gerakan SANTI dilakukan di SDN 03 Kedu dengan target sasaran berupa siswa kelas 1-6 SD. Program gerakan SANTI bertujuan untuk mendorong kesadaran para siswa sedini mungkin terkait bahaya sampah plastik bagi lingkungan sehingga mereka memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengelola sampah plastik melalui pemberian edukasi yang disajikan melalui materi presentasi berwarna dan video singkat untuk menarik perhatian para siswa. Adapun, substansi materi yang disampaikan berkaitan dengan pengenala pola hidup dengan pengelolaan sampah yang berkelanjutan sebagai salah satu kepedulian besar terhadap nasib bumi di masa depan. Lebih rinci, pengelolaan sampah berkelanjutan secara sederhana terdiri atas reduce, reuse, dan recycle. Tidak hanya itu, para siswa diajarkan oleh Seli Ningmas Pertiwi untuk mempraktikan gaya hidup layaknya insan lingkungan yang bertanggung jawab terhadap keberlanjutan bumi seperti membawa botol minum dan kotak makan, mengurangi plastik sekali pakai, dan mendaur ulang sampah plastik menjadi barang kreatif. Salah satu adanya gerakan SANTI di SDN 03 Kedu berdampak kepada kegiatan baru bagi warga sekolah untuk membawa botol minum setiap seminggu dua kali agar mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Adanya Gerakan SANTI kepada para siswa diharapakan dapat membangkitkan kesadaran lingkungan secara kolektif sehingga menghasilkan perubahan positif perilaku para siswa. Untuk itu, diperlukan komitmen kuat yang berkelanjutan dari semua pihak yang terlibat di Desa Kedu sehingga setiap elemen masyarakat yang terlibat dapat berupaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan sampah plastik sekali pakai untuk lingkungan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook