Desa Sukomarto memiliki pengrajin kuda lumping legendaris dan bahkan menjadi satu-satunya pengrajin kuda lumping di desa yang terkenal sebagai penghasil tembakau tersebut. Pembuatan kuda lumping atau kerap disebut jaranan ini merupakan bisnis yang sudah berjalan secara turun-temurun sejak awal tahun 1970-an. Pak Daljo, yang merupakan generasi kedua dari bisnis tersebut menuturkan bahwa pembuaatan kuda lumping tersebut dimulai dari ayah beliau, kemudian selanjutnya diteruskan oleh pak Daljo untuk kemudian nantinya akan diturunkan ke anak pak Daljo.
Pak Daljo menjalani kegiatan tersebut bersama anak dan juga adik kandungnya. Pembuatan kerajinan kuda lumping ini menggunakan beberapa bahan-bahan, diantaranya seperti bambu yang sudah dipotong-potong dan dihaluskan, karpet talang air untuk kuping dan aksesoris tambahan lain, tali bakul (tali khusus anyaman) untuk menyatukan anyaman, bola kelereng untuk mata kuda lumping, serta rambut kuda atau sapi asli yang menjadi bagian paling penting dari kuda lumping. Adapun harga untuk dan untuk rambut sapi asli berkisaran sekitar 550-650 ribu untuk satu set dan 850 ribu untuk rambut kuda asli.
Proses pembuatan kuda lumping diawali dengan memotong bambu secara memanjang dan kecil-kecil untuk selanjutnya dihaluskan menggunakkan pisau. Setelah bambu tersebut dihaluskan, potongan-potongan bambu tersebut kemudian dianyam hingga membentuk pola kuda lumping dan kemudian digabungkan menggunakan bambu yang lebih tebal di sekitar pola kuda lumping menggunakkan tali bakul.
Setelah pola kuda lumping terbentuk, kuda lumping kemudian dipasang mata menggunakan bola kelereng serta telinga dan tali kuda menggunakan karpet talang air yang sudah disesuaikan bentuknya. Kemudian, kuda lumping selanjutnya diwarnai dengan cat kayu untuk mempercantik tampilan sesuai dengan permintaan pembeli. Namun, terkadang ada beberapa pembeli yang meminta untuk mengecat sendiri kuda lumpingnya. Langkah terakhir, kuda lumping kemudian dipasang rambut kuda atau rambut sapi asli di bagian rambut depan dan ekor sesuai dengan pesanan. Selain itu, ada aksesoris tambahan yang terkadang ditambahkan seperti bel atau lonceng yang dikalungkan pada kuda lumping.
Harga kuda lumping yang sudah dibuat oleh pak Daljo ini memiliki harga yang tentatif sesuai pesanan dan juga ukuran, untuk yang paling murah dan kecil berkisaran disekitar 350 ribu dan untuk yang besar dan paling mahal dan lengkap dengan aksesorisnnya bisa mencapai sekitar 2,3 juta. Pesanan yang diterima oleh pak Daljo rata-rata ada biasanya mencapai angka 17 pesanan per tahun. Dalam satu kali pesanan, pak Daljo paling banyak pernah mendapat sejumlah 30 kuda lumping.
Kuda lumping buatan pak Daljo ini sudah terkenal di daerah Temanggung, Jawa Tengah. Lebih jauh lagi, pak Daljo sudah menerima banyak pesanan dari berbagai macam daerah, terutama pulau Jawa. Kuda Lumping hasil karya pak Daljo juga sudah pernah sampai dijual ke daerah Sumatera. Pak Daljo juga pernah mendapat penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Temanggung atas kontribusinya sebagai pengrajin kuda lumping dari bambu pada Penghargaan Seni Budaya Tahun 2011.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook