Desa Kundisari, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung (09/08/2024) – Di tengah perkembangan era digital, Desa Kundisari telah mengambil langkah maju dalam meningkatkan layanan kesehatan masyarakat melalui digitalisasi pengelolaan data Posyandu. Inisiatif ini dipelopori oleh Hilda Marsya Dwi Ananda, Mahasiswi KKN TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) dari Program Studi Statistika, Fakultas Sains dan Matematika, yang memperkenalkan penggunaan Microsoft Excel dan Google Spreadsheet untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Selama ini, sebagian besar kader Posyandu di Desa Kundisari masih menggunakan metode pencatatan manual untuk mengelola data kesehatan. Metode konvensional ini sering kali menimbulkan berbagai masalah, seperti kesalahan pencatatan, kehilangan data, serta kesulitan dalam mengakses dan menganalisis informasi dengan cepat dan akurat. Kondisi ini tentu berdampak negatif pada efektivitas pelayanan Posyandu, menghambat pengambilan keputusan yang tepat, serta memperlambat respons terhadap kebutuhan kesehatan masyarakat.
Melihat kondisi tersebut, Hilda Marsya Dwi Ananda menginisiasi program digitalisasi pengelolaan data sebagai solusi yang potensial. Program ini dirancang untuk mengatasi berbagai masalah yang sering terjadi dalam pengelolaan data manual, dengan fokus pada penyimpanan data yang lebih aman, pencatatan yang lebih akurat, dan akses informasi yang lebih cepat dan efisien. Dengan digitalisasi, proses pengelolaan data di Posyandu diharapkan dapat ditingkatkan, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat menjadi lebih efektif dan tepat sasaran.
Proses digitalisasi dimulai dengan pelatihan bagi petugas Posyandu dan Bidan desa tentang cara penggunaan aplikasi pengelolaan data yang telah dikembangkan. Aplikasi ini memungkinkan pencatatan data seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan status gizi anak secara langsung melalui perangkat mobile. Data yang tercatat akan terintegrasi dan tersimpan secara otomatis, sehingga dapat diakses kapan saja untuk keperluan pemantauan dan evaluasi.
Dengan informasi yang lebih mudah diakses dan dianalisis, intervensi kesehatan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi kerja kader Posyandu, tetapi juga membawa manfaat bagi masyarakat luas. Informasi kesehatan yang lebih transparan dan mudah diakses memungkinkan warga desa mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Respon dari kader Posyandu dan Bidan Desa Kundisari terhadap program ini sangat positif. Mereka merasakan manfaat langsung dari digitalisasi, mulai dari proses pencatatan yang lebih cepat hingga akses data yang lebih mudah untuk analisis dan pengambilan keputusan. Dengan digitalisasi, pekerjaan kader menjadi lebih ringan dan hasilnya lebih akurat sehingga kader lebih cepat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Dulu kami harus mencatat semua data secara manual di buku besar, lalu merekapnya kembali ke dalam laporan bulanan. Sekarang, dengan Excel dan Spreadsheet, semua data langsung tercatat dan bisa diolah secara otomatis," ungkap Ibu Kalih, Bidan Desa Kundisari.
Diharapkan, program digitalisasi pengelolaan data di Posyandu Desa Kundisari akan terus berlanjut dan berkembang. Inisiatif ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara signifikan, membawa dampak positif yang nyata bagi kesehatan dan kesejahteraan seluruh warga desa. Keberhasilan ini menunjukkan bagaimana penerapan teknologi sederhana dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Desa Kundisari.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook